tag:blogger.com,1999:blog-73108978033097673372024-03-12T21:02:38.323-07:00ILMU BISNISAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-74622448483801950852013-05-15T05:08:00.001-07:002013-05-15T05:08:05.947-07:00REMAJA POTENSIAL<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-AP7E5Uo6nm0/UZN6PG6eTSI/AAAAAAAAAF8/BH3euWRdsKw/s1600/REMAJA.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-AP7E5Uo6nm0/UZN6PG6eTSI/AAAAAAAAAF8/BH3euWRdsKw/s1600/REMAJA.jpg" /></a>Masa remaja menjadi momen penting
dalam kehidupan seseorang. Sebagian besar impian remaja adalah
mendapatkan pendidikan tinggi dan kualitas terbaik pada usia ini. Teknik
dan kedokteran menjadi bidang yang paling banyak diincar kalangan
remaja.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Namun, ada juga remaja yang menginginkan sesuatu yang lain selama periode ini. Mereka ingin menjadi Mandiri dengan meraih penghasilan sendiri untuk mencukupi biaya kehidupannya.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Berikut 10 ide bisnis terbaik yang
dapat membuat remaja bisa mendapatkan pendapatan dan membuka jalan
menjadi salah satu pengusaha di masa mendatang<em>.</em><em size="1" style="font-size: 13px;"></em></div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<strong size="1" style="font-size: 13px;">1. Tugas layanan antar</strong><br />Pada
era globalisasi yang bergerak cepat ini, waktu menjadi faktor penting
bagi setiap orang. Terkadang seseorang membutuhkan jasa antar untuk
sesuatu yang mereka butuhkan karena tak memiliki waktu mengambilnya
sendiri.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Setiap orang mencoba untuk
menghemat waktu bagi mereka karena waktu adalah uang. Kondisi ini bisa
menjadi ide bagi remaja untuk menjalankan bisnis pelayanan antar barang
atau hal lain.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Anda dapat memulai dengan
memberikan barang-barang kecil seperti alat tulis, bahan makanan, dan
lainny. Lokasi bisnis bisa dimulai dari lingkungan sekitar. Pada
akhirnya dari jasa ini akan ada pemasukan lumayan bagi kantong jika
semuanya berjalan dengan baik. Bahkan ini bisa menjadi sumber yang baik
dari pendapatan masa depan.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<strong size="1" style="font-size: 13px;">2. Konsultan media sosial</strong><br />Dunia
digital bukan hal aneh lagi saat ini. Internet menjadi bagian tak
terpisahkan dari kehidupan. Sebagian besar pengguna internet terdiri
dari para remaja.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Daripada membuang-buang waktu dalam
mencari sesuatu, orang-orang sekarang lebih memilih untuk memiliki
daftar apa yang mereka cari di internet.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Para remaja bisa memanfaatkan ini
sebagai sumber pendapatan mereka. Dengan membuat sebuah halaman hasil
pencarian yang terbaik, misalkan untuk restoran, pusat perbelanjaan,
taman terdekat atau nomor kontak dari layanan taksi, dan lainnya melalui
pemasaran lewat media sosial.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<strong size="1" style="font-size: 13px;">3. Pengajar komputer</strong><br />Orangtua
zaman sekarang lebih peduli tentang bagaimana anak-anaknya bisa
berkembang di masa depan. Komputer menjadi salah satu pertimbangan orang
tua bagi anak-anaknya.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Saat ini, sebagian besar sekolah
memberikan pendidikan komputer dan hampir semua remaja akrab dengan
pengetahuan komputer. Anda bisa memberikan bantuan kepada orang tua yang
ingin anak-anaknya pandai atau sekedar mengetahui dasar-dasar komputer.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Dengan memberikan pengajaran komputer akan ada tambahan uang saku dan juga dapat menghasilkan ide kewirausahaan di masa depan.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<strong size="1" style="font-size: 13px;">4. Penjaga bayi</strong><br />Di hampir semua kantor, jumlah karyawan perempuan meningkat dari hari ke hari dan hampir setara dengan karyawan laki-laki.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Nah, dengan peningkatan jumlah ibu
yang bekerja, kemungkinan pekerjaan menjaga anak ikutan tumbuh. Penjaga
bayi adalah cara yang paling cocok produktif bagi remaja mendapatkan
penghasilan.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Kesabaran adalah hal yang paling dibutuhkan untuk melangkah ke usaha penitipan bayi tersebut.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<strong size="1" style="font-size: 13px;">5. Tukang angkut dan pengemasan barang</strong><br />Pindah ke rumah baru selalu terdengar baik untuk sebagian besar orang. Tapi ketika datang untuk berkemas barang-barang rumah tangga, orang mulai malas melakukannya.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Pengepakan dan memindahkan barang
juga bisa menjadi salah satu cara termudah remaja untuk menjadi
pengusaha. Memiliki sekelompok teman akan lebih bermanfaat dalam hal
ini, untuk bekerjasama membuka usaha pemindahan barang.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<strong size="1" style="font-size: 13px;">6. Pekerja lepas</strong><br />Sebagian
besar remaja suka menghabiskan waktu mereka di internet. Apakah itu
jejaring sosial atau menemukan beberapa jawaban untuk tugas mereka.
Pilihan bantuan melalui internet.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Pekerja lepas dapat bermanfaat bagi
para remaja untuk mendapatkan jumlah tambahan ketika menggunakan
internet untuk berbagai alasan lain.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Menulis konten, mempertahankan
data-base, fotografi, editing, dan lainnya adalah berbagai bidang di
mana pekerjaan lepas dapat dilakukan.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<strong size="1" style="font-size: 13px;">7. Pembuat lilin</strong><br />Saat
ini, tidak hanya selama festival, namun lilin telah menjadi salah satu
item dekoratif yang paling dipuja dalam acara pertemuan dan lainnya.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Pembuatan lilin tidak memerlukan
pelatihan yang ketat dan dapat dilakukan dalam sebuah ruangan kecil.
Para remaja dapat memilih untuk membuat lilin di kamar atau di halaman
belakang. Jadilah mereka seorang pengusaha lilin.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<strong size="1" style="font-size: 13px;">8. Petugas perawatan</strong><br />Siapa yang tidak suka bunga atau yang tidak ingin memiliki halaman bersih di depan rumah mereka?.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Jawaban atas pertanyaan ini adalah 'tidak ada'. Semua orang ingin rumah,
apartemen atau bungalow miliknya tampil cantik dan menarik. Tetapi
untuk melakukan hal tersebut adalah pekerjaan yang sulit bagi beberapa
orang.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Memberikan perawatan dapat membantu
remaja untuk menjadi pengusaha. Bahkan hal ini dapat membantu mereka
untuk memiliki masa depan yang mapan di hari mendatang.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<strong size="1" style="font-size: 13px;">9. Penjaga hewan</strong><br />Hewan
menambah keakraban dan juga membawa sukacita dalam setiap keluarga.
Anjing atau kucing adalah hewan peliharaan yang paling disukai.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Tak cukup sebagai pelengkap
kebahagiaan. Ada kewajiban yang harus dilakukan terhadap hewan tersebut.
Mulai dari pemeriksaan ke dokter, sekedar mengajak berjalan-jalan atau
hal lain.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
Para remaja, yang memiliki kelembutan dan menyayangi hewan peliharaan, dapat membuat usaha perawatan hewan.</div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<strong size="1" style="font-size: 13px;">10. Pembuat perhiasan</strong><br />Perhiasan menjadi pelengkap wanita tampil cantik. Sebab itu perhiasan adalah salah satu karakteristik penting dari perempuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Remaja, yang memiliki sedikit rasa
seni dan kerajinan dapat dengan mudah membuat perhiasan tersebut. Pada
awalnya, bantuan orang tua mungkin diperlukan. Namun seiring dengan
waktu dan pengalaman, mereka bisa menjadi desainer independen dan bisa
menjadi pengusaha perhiasan sendiri. </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-58748139483245099582013-05-08T05:42:00.000-07:002013-05-08T05:42:01.291-07:00INTUISI SANDIAGA UNO<div style="text-align: justify;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-IWEvYblxlFA/UYpIB3roAsI/AAAAAAAAAE4/ACStRAFWetY/s1600/sandiaga.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-IWEvYblxlFA/UYpIB3roAsI/AAAAAAAAAE4/ACStRAFWetY/s1600/sandiaga.jpg" /></a><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>uj</strong>ian dan tantangan menjadi seorang
pengusaha ternyata cukup banyak, apalagi kalau usahanya sukses. Menurut
pengusaha sukses Sandiaga Uno, tiga tantangan berat pegusaha adalah:
tahta, harta, dan wanita.<br /><br />Di depan ratusan peserta seminar 'Pesta
Wirausaha' yang diadakan Komunitas Tangan Di Atas (TDA), Sandi
mewanti-wanti hal ini kepada para pengusaha muda dan calon pengusaha
yang hadir.<a name='more'></a><br /><br />"Tantangan tahta, harta, wanita. Wanita itu masalah
paling susah bagi pengusaha, tetapi pada intinya saya beruntung punya
istri yang perhatian dan galak, dan dua anak perempuan yang imut dan
galak. Ini godaan terberat bagi pengusaha untuk menolak," cetusnya dalam
seminar yang diadakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/2/2013).<br /><br />Pada acara tersebut, Sandi juga ditanya apakah dirinya pernah ditawari untuk menjadi seorang menteri.<br /><br />"Beberapa pernah menawarkan saya (jadi menteri)," katanya.<br /><br />Tetapi
Sandi tegas mengatakan, sampai saat ini dirinya hanya memfokuskan diri
menjadi seorang pengusaha dibandingkan menerima tawaran menjadi seorang
menteri. Apa alasannya?<br /><br />"Sampai saat ini, saya ingin terus
menjadi pengusaha. Kontribusi saya di dalam bidang ini cukup besar dan
saya ingin memberikan dampak positif bagi mereka (orang yang ingin
berwirausaha)," jelasnya.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-61624394498224856262013-05-08T05:32:00.001-07:002013-05-08T05:32:24.301-07:00SI ELANG<div style="text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Cd49chkslQA/UYpFwEZuKYI/AAAAAAAAAEs/9RoXXLpebEQ/s1600/ELANG.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Cd49chkslQA/UYpFwEZuKYI/AAAAAAAAAEs/9RoXXLpebEQ/s1600/ELANG.jpg" /></a><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ia
seorang pengusaha. Tapi Selasa dua pekan lalu, di dalam Toyota Rush
berwarna silver yang tengah meluncur di Jalan Dramaga, Kabupaten Bogor,
ia bukan cuma pengusaha.<br /><br />Duduk di belakang sopir yang membawanya
ke proyek Griya PGRI di Ciampea, 20 kilometer dari pusat Kota Hujan, ia
tampak serius membaca. Ia mempersiapkan diri menghadapi sidang skripsi
esok hari, tanpa meninggalkan kegiatan sebagai pengusaha. Ia, Elang
Gumilang, 24 tahun, mahasiswa sekaligus Direktur Utama sebuah pengembang
perumahan. Dan itu sebuah usaha dengan prestasi mengesankan: berhasil
membangun lebih dari seribu rumah sederhana di empat proyek perumahan di
Kabupatan Bogor. Bermodal awal Rp. 300an juta, kini nilai proyek Elang
Group terbang menembus Rp. 17 miliar. </span></div>
<a name='more'></a><br /><br />Elang, sulung dari 3
bersaudara, tidak pernah menyumpal bakat bisnis dan keuletan yang di
turunkan oleh ayahnya, H Misbah – kini 58 tahun, yang punya usaha
kontraktor kecil-kecilan. Saat belajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Bogor, Elang sudah berbisnis: menjual donat. Kegiatan ini baru
berhenti, orangtuanya melarang. <br /><br />Tapi elang, dengan bakat dan
kecerdasanya, terus mencari uang, kali ini dengan mengikuti aneka lomba.
Elang pernah muncul sebagai juara ke-3 Marketing Games Perguruan Tinggi
Seluruh Indonesia di Universitas Trisakti. Ia juga juara pertama
kompetisi Ekonomi SMA Se-Jabodetabek 2003 di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia dan juara pertama Economic Contest di Institut
Pertanian Bogor, tahun yang sama. Uang Rp. 10 juta terkumpul. Elang
mendapat “tiket gratis” masuk Fakultas Ekonomi & Manajemen IPB. <br /><br />Di
IPB jiwa bisnisnya berkembang lebih mekar. Pada tahun pertama, Elang
menjual sepatu berbekal katalog, ia menawarkan sepatu dari satu asrama
ke asrama mahasiswa di Kampus Biru itu. Ia juga pernah menjual lampu.
Miyak goreng adalah dagangan selanjutnya “Saya sempat diajak, “Kata Roni
Jayawinangun, sahabat Elang.<br /><br />Memasuki tahun ke-3, Elang dan 12
kawannya membuka khursus Bahasa Inggris, English Avenue, di kampusnya
dengan modal Rp. 21 juta. Elang menjadi direkturnya. Sambil mengisi
waktu luang, dia menyambi menjadi tenaga pemasaran salah satu perusahaan
property di Bogor. Tak ada Gaji, hanya mendapat komisi jika berhasil
menjual rumah.<br /><br />Berbekal pengalaman menjadi salesman pengembang,
Elang nekat berbisnis sendiri. Pada 2005, pengemar traveling itu mencoba
ikut tender rehabilitasi sekolah dasar di Jakarta. Nasib baik. Proyek
senilai Rp. 160 juta digenggamnya. Ia makin percaya diri mengeluti dunia
propeerti,. Pada 2006, di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, dia
mengubah akta perusahaan yang hampir tutup menjadi Elang Group. Tanah
nganggur milik sebuah instansi di cinangneng Kabupaten Bogor, di
liriknya. Sayang, modalnya cekak. Bank juga enggan mendanainya. Tak
menyerah, Elang mengajak 5 kawannya dan terkumpul duit Rp 340 Juta. <br /><br />Lantas
dia membujuk Bank Tabungan Negara (BTN) bekerjasama menyediakan kredit
kepemilikan rumah sederhana bersubsidi (KPRS) bagi masyarakat
berpenghasilan dibawah Rp 2,5 Juta. Deal, BTN setuju. Pada 2007 Elang
Group menjual rumah. Harganya mulai Rp 25 Juta (Tipe 21/60 berbungan
4,5% per tahun dan maksimal Rp 45 Juta (Tipe 36/72 ) Berbunga 7,5% per
tahun. Cicilannya Rp 25-90 ribu per bulan. <br /><br />Proyek perdana Elang
Group di perumahan Griya Salak Endah itu berhasil. Sebanyak 450 unit
rumah terjual. Pembelinya buruh, pedangan, tukang tambal ban, dan guru.
Saya tergerak menyediakan rumah murah karena banyak orang kecil
kesulitan membelinya, ujar Elang. <br /><br /><br /><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-321646604072312582013-05-07T05:22:00.001-07:002013-05-07T05:22:23.661-07:00BIOGRAFI BOB SADINO<div style="text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-oK3Yu5VLLBE/UYjx7S-ZfaI/AAAAAAAAAEY/xSygYKTRCpw/s1600/BOB+SADINO.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-oK3Yu5VLLBE/UYjx7S-ZfaI/AAAAAAAAAEY/xSygYKTRCpw/s1600/BOB+SADINO.jpg" /></a><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Bob Sadino</b> (lahir di Lampung, 9 Maret 1939; umur 74 tahun), atau akrab dipanggil <b>om Bob</b>, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya.</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia
adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal,
Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan
keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup
mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling
dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada tahun 1967,
Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes
miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli
sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan
sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan
hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena
ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan
adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi
sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang
mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk
memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah
harian Rp100.</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresi yang dialaminya.<sup> </sup>Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu,
di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang
pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia.
Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam
negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut
hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat
yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang
pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur
ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob
kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain
memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang
menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan
Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran
segar 100 ton</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-66219999147246349782013-05-06T07:28:00.003-07:002013-05-06T07:28:27.141-07:00TIPS USAHA KULINER<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-F8g01ZcNKCo/UYe9pbgbVVI/AAAAAAAAADY/vL5nUO4gydA/s1600/UDANG.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-F8g01ZcNKCo/UYe9pbgbVVI/AAAAAAAAADY/vL5nUO4gydA/s1600/UDANG.jpg" /></a><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah. Selain<em> passion,</em>
Anda juga butuh ketekunan dan keuletan untuk sukses. "Dari sekian
banyak usaha yang ada, ternyata banyak orang melirik bisnis kuliner
karena dianggap lebih mudah dijalankan daripada bisnis lain," tukas Ali
Bagus Antra, pemilik usaha Bebek Garang dalam acara <em>talkshow </em>mengenai kiat mengatasi persaingan bisnis di Jakarta, beberapa waktu lalu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Salah
besar jika Anda menganggap bisnis kuliner lebih mudah daripada bisnis
lainnya, karena bisnis kuliner justru membutuhkan kreativitas,
penanganan, dan risiko yang lebih besar. Namun, Ali Bagus memiliki
beberapa tips teknis yang digunakannya untuk mulai menjalankan bisnis
kuliner.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>1<span style="color: red;">. Pemilihan lokasi</span></strong><br />Ketika memilih
lokasi usaha, pilih tempat yang sesuai dengan target atau pangsa pasar
Anda, dan strategis. "Usahakan pilih lokasi yang mendekati pangsa pasar
Anda. Karena hal ini akan menentukan berapa banyak produk yang terjual,"
jelasnya. Pemilihan tempat yang strategis jika tak diikuti dengan
kesesuaian pangsa pasar yang dituju akan membuat produk Anda kurang
diminati.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>2.<span style="color: red;"> Pemasaran</span></strong><br />Pemasaran produk
memegang peran penting dalam kesuksesan bisnis. Tentukan cara promosi
dan pemasaran yang efektif agar tidak menghabiskan terlalu banyak biaya.
Ali menyarankan untuk memerhatikan target pasar sebelum berpromosi,
karena beda target market-nya maka metode promosi yang dijalankan juga
akan berbeda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Misalnya, penyebaran <em>pamflet</em> atau <em>flyer</em> tidak akan efektif ketika sasaran bisnis Anda adalah kalangan menengah ke atas, karena <em>pamflet </em>hanya akan dianggap seperti sampah kertas lainnya," sarannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ketika menyasar pasar <em>high-class</em>, maka spanduk merupakan cara yang paling efektif. Sedangkan untuk menyasar kalangan menengah ke bawah, <em>flyer</em> atau <em>pamflet</em> akan lebih baik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>3.<span style="color: red;"> Produksi</span></strong><br />Ketika
menjalankan bisnis kuliner, kualitas makanan harus menjadi prioritas.
Kualitas makanan akan menentukan apakah pelanggan akan kembali menikmati
makanan di tempat Anda atau tidak. Sisi lain dari produk, dari bahan
baku, penyajian, layanan, hingga <em>supplier</em>, juga harus direncanakan dengan matang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">"Sudah
seharusnya jika kualitas makanan harus selalu dijaga secara konsisten,
dan sama enaknya dari hari ke hari," tambah Ali. Selain itu, jika sudah
memiliki cabang usaha, kualitas dan rasa makanan yang ada di setiap
cabang juga harus selalu dijaga.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Di samping itu, <em>cost control</em>
juga harus dijaga. Ali menyarankan untuk menghindari pemasangan harga
jual yang fluktuatif dari hari ke hari. "Harga yang tidak konsisten atau
berbeda di setiap cabang akan membuat pelanggan enggan untuk makan
lagi," katanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>4. <span style="color: red;">SDM</span></strong><br />Sekalipun Anda pemilik usaha, hindari sikap <em>bossy</em>
atau bertindak seenaknya. Karyawan merupakan aset penting yang dimiliki
sebuah perusahaan, karena itu tak ada salahnya untuk memberi perhatian
lebih kepada mereka. "Berikan <em>payroll</em> yang layak bagi mereka,
selain itu juga kenyamanan dan jenjang karier yang jelas bagi mereka,"
saran Ali. Peluang semacam ini akan membantu memompa semangat mereka
untuk selalu giat bekerja dan mendatangkan keuntungan bagi usaha Anda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Namun,
sebagai bos Anda juga wajib menerapkan berbagai peraturan perusahaan,
dan membangun kedisiplinan lingkungan kerja agar karyawan juga tidak
bertindak seenaknya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>5. <span style="color: red;">Keuangan</span></strong><br />Jangan
sepelekan masalah keuangan dalam bisnis. Buat perencanaan yang tepat
dalam laporan keuangan dan neraca bisnis sampai sedetail-detailnya, agar
tidak ada uang yang "hilang" sekecil apapun. Catat setiap pemasukan dan
pengeluaran yang dilakukan dengan teliti, karena catatan keuangan ini
akan membantu Anda untuk mengontrol dan menghitung setiap detail bisnis.
"Ini juga bisa membantu menganalisis berapa besar keuntungan usaha dan
kecepatan balik modal," tukasnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Selain itu, sekalipun sudah
menangguk untung besar dari bisnis jangan terburu-buru untuk menikmati
hasilnya dengan cara yang konsumtif. Ali menyarankan untuk selalu
berpikir tentang re-investasi bisnis, misalnya dengan memperluas usaha
atau membuka cabang baru.</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><div id="beacon_503ddc95ae" style="left: 0px; position: absolute; text-align: justify; top: 0px; visibility: hidden;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="" height="0" src="http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/lg.php?bannerid=7997&campaignid=2471&zoneid=0&loc=http%3A%2F%2Ffemale.kompas.com%2Fread%2F2012%2F07%2F09%2F16205391%2F5.Kunci.Membangun.Bisnis.Kuliner&referer=http%3A%2F%2Fwww.google.com%2Furl%3Fsa%3Dt%26rct%3Dj%26q%3D%26esrc%3Ds%26source%3Dweb%26cd%3D2%26cad%3Drja%26ved%3D0CDoQFjAB%26url%3Dhttp%253A%252F%252Ffemale.kompas.com%252Fread%252F2012%252F07%252F09%252F16205391%252F5.Kunci.Membangun.Bisnis.Kuliner%26ei%3DtryHUZPXD4rNrQfFrYHYDg%26usg%3DAFQjCNERvYkobSkomV-oPap6KrKxhwi50w%26sig2%3DK-tuYkTzmhJJelkq8jbxKA%26bvm%3Dbv.45960087%2Cd.bmk&cb=503ddc95ae" style="height: 0px; width: 0px;" width="0" /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-19068793508299126552013-05-06T04:46:00.002-07:002013-05-06T04:46:22.544-07:00PENGUSAHA INDONESIA<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Bob Sadino</strong></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<strong><a href="http://1.bp.blogspot.com/-o3xbUpSnHzA/UYeX418EHyI/AAAAAAAAADI/19Ju7hwPuHc/s1600/KUNCI+SUKSES.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-o3xbUpSnHzA/UYeX418EHyI/AAAAAAAAADI/19Ju7hwPuHc/s1600/KUNCI+SUKSES.jpg" /></a></strong></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Lelaki lampung 9 maret 1933 ini terkenal dengan gayanya yang nyentrik
dan santai. Suatu hari, temannya menyaranan Bob untuk memelihara ayam
untuk melawan depresi yang di alaminya. Bob tertarik, ketika berternak
ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan
ayam-ayam ternaknya, ia mendapat ilham ayam saja bisa berjuang hidup,
tentu manusiapun juga bisa. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari
ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun kelapangan. Setelah jatuh
bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob
berbeda dengan kelaziman, mestinya di mulai dari ilmu, kemudian praktik,
lalu menjadi terampil dan professional.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berfikir dan
bertindak serba canggih, arogan, karena memiliki ilmu melebihi orang
lain. Sedang Bob selalu luwes terhadap pelanggannya, mau mendengarkan
saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati
pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan
akan menciptakan kepuasan diri sendiri, karena itu ia selalu berusaha
melayani pelanggan sebaik-baiknya.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota
keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama,
semuanya punya fungsi dan kekuatan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Hasjim Ning</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Lahir dan dibesarkan di Nipah, Padang , Sumatra Barat 22 agustus
1916. Disitu dia juga mengecap pendidikan SD Adabiah, padang ( 1929 )
dan MULO, Padang ( 1933 ). Kemudian 1037, Hasjim Ning yang kemudian
bernama lengkap Masagus Nur Muhammad Hasjim Ning, hijrah ke Jakarta. Dia
jadi tukang cuci mobil. Dua tahun kemudian , dia di percaya menjadi
perwakilan NV Velodrom Motorcars di tanjung enim. Lalu dia kembali lagi
ke Jakarta kemudian menjadi administrator perkebunan the di cianjur.
Ketika itu pecah perang, diapun sempat ikut berperang bersama alex
kawilarang, 1945 di cianjur, bandung selatan . Lima tahun dia pension
dengan pangkat letnan colonel lalu mengikuti klursus pembukuan A7B,
Jakarta ( 1952 ).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Setelah itu Hasyin mendirikan Djakarta Motor Company. Tiga tahun
kemudian , usaha dagang mobil itu berkembang menjadi usaha mobil pertama
di Indonesia dan di beri nama Indonesian Service Station. Sejak itu
Pengusaha yang mendapat gelar kehormatan Dr HC bidang ilmu manajemen
dari universitas Islam Sumatra banyak dikenal dengan pengusaha perakitan
mobil.Dia juga pengusaha dalam berbagai bidang , baik ekspor impor ,
bank, biro perjalanan, pabrik kosmetik maupun konsultan rekayasa.
Sebagai pengusaha sukses dia pun terpilih menjadi ketua umum kadin ,
1979-1982.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Raam Punjabi</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Raam Jethmal Punjabi lahir di Surabaya 6 oktober 1943. Awalnya dia
tidak serta merta berkecimpung di dunia perfilman. Dari tahun 1962-1963,
ia bekerja di sebuah perusahaan tekstil. Pada tahun 1964 ia merintis
sebuah usaha impor tekstil sampai pada akhirnya pada tahun 1969 di
tinggalkannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada tahun 1967, Raam bersama dua kakaknya Dhammoo Punjabi dan Gobind
Punjabi mendirikan perusahaan importer Infortir Film, PT Indako Film
dengan Modal Rp 30 juta. Tiga tahun kemudian ia mendirikan PT Panorama
Film ( 1971-19760 yang bernama PT Aries Internasional Film memproduksi
film “ Mama “ karya sutradara Wim Umboh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kesuksesan demi kesuksesan mendorong nya mendirikan rumah produksi PT
Tripar Multivision Plus dengan modal rp 2250 juta pada tahun 1990.
Rumah produksi ini juga memproduksi sinetron-sinetron yang di gemari
masyarakat. Hingga tahun 2000-an tidak ada yang menyaingi Raam Punjabi
dalam memproduksi film-film di Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Ir. Ciputra</strong><br />
(lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931; umur 77 tahun)
adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ciputra menghabiskan
masa kecil hingga remajanya di sebuah desa terpencil di pojokan
Sulawesi Utara.Ketika remaja sekolah di SMP Frater Donbosco Manado.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ketika tamat SMA, kira-kira saat dia berusia 17 tahun, dia
meninggalkan desanya menuju Jawa, lambang kemajuan saat itu. Dia ingin
memasuki perguruan tinggi di Jawa. Maka, masuklah dia ke ITB (Institut
Teknologi Bandung).Keputusan Ciputra untuk merantau ketika tamat SMA
merupakan keputusan yang tepat, karena pada usia tersebut muncul adanya
keinginan untuk bebas yang disertai rasa tanggung jawab pada diri
individu. Ciputra adalah perantau yang sempurna. Dia mendapatkan
kebebasan, tapi juga memunculkan rasa tanggung jawab pada dirinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bagi Ciputra, perintis pengembang properti nasional sekaligus
pembangun 20 kota satelit di seluruh Indonesia, pengalaman hidup susah
sejak kecil adalah pemicu kesuksesannya. Ciputra yang lahir di Parigi,
Sulawesi Tengah 77 tahun lalu, harus merasakan kerasnya hidup sejak usia
12 tahun, tanpa ayah. Sang ayah ditangkap tentara pendudukan Jepang dan
akhirnya meninggal di penjara.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sebagai bungsu dari 3 bersaudara, Ciputra kecil harus bergelut dengan
berbagai pekerjaan untuk mencari uang membantu sang ibu yang berjualan
kue. Ciputra yang mengaku sangat bandel dan nakal sejak kecil, juga
harus berjalan kaki tanpa alas kaki sejauh 7 kilometer ke sekolah setiap
hari. Kenakalan Ciputra terlihat dari sifatnya yang seenaknya sendiri.
Saat disuruh belajar bahasa Belanda, Jepang atau China, dia malas. Dia
hanya mau belajar bahasa yang dianggapnya akan berguna baginya, yaitu
bahasa Indonesia. Akibatnya, saat usia 12 tahun dia masih di kelas 2 SD
karena berkali-kali tinggal kelas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pasca ditinggal sang ayah, barulah Ciputra bangkit dan mau belajar
giat hingga selalu menjadi nomor 1 di sekolah. Kegemilangan prestasi
Ciputra terus berlanjut hingga mampu menamatkan kuliah di jurusan
arsitektur ITB. Setelah lulus kuliah, jiwa wirausaha Ciputra
mengantarkannya menjadi raksasa pengembang properti di tanah air lewat
PT Pembangunan Jaya saat itu, dan akhirnya menjadi grup Ciputra. Dan
hingga kini, berbagai bangunan properti yang menghiasi wajah Jakarta,
tak bisa dilepaskan dari campur tangan seorang Ciputra.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Elang Gumilang</strong><br />
Naluri bisnis menyala sejak kecil dalam hati Elang. Pemuda kelahiran
Bogor 23 tahun lalu ini sempat merasai melompat-lompat dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain. Membuat donat dan menjualnya keliling,
menjadi tukang minyak goreng, jualan bohlam lampu, menjadi segelintir
pengalamannya meniti bisnis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">“Sejak SMA, saya sudah mencoba belasan pekerjaan sebelum akhirnya
memutuskan di bisnis properti,” urai Elang, kepada VIVAnews, akhir pekan
waktu lalu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Elang berfikir, masih banyaknya masyarakat yang tidak memiliki rumah
sendiri. Tentunya, karena harganya yang terlalu mahal. Lantas kondisi
ini dijadikan sebagai peluang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Setelah melalui pertimbangan mendalam, Elang akhirnya terjun ke dunia
properti. Awal 2005 Elang mulai bergerak. Bermodal kepercayaan, dan
tentu saja patungan modal dari teman-temannya. Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mulai membeli
sepetak tanah dan membangun rumah pertamanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Rumah sederhana berukuran 22 meter persegi dengan luas tanah 60 meter
persegi (tipe 22/60) lahir pertama kali. Langsung berpindah tangan ke
pemilik baru. “Modalnya cukuplah dari hasil kumpul-kumpul dengan teman
dari SMA dan kuliah,” katanya soal awal usahanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Rumah Murah Rp 23 Juta – Rp 33 Juta<br />
Berbenderol Rp 23 juta per unit, harga rumah ini diperuntukkan kalangan masyarakat menengah ke bawah .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bangun bertumbuh dari satu unit menjadi tiga unit hingga kini ia
berhasil membangun 200 unit rumah. Targetnya, Elang bisa membangun 2.000
unit rumah sederhana di bawah bendera perusahaan Semesta Guna Grup,
miliknya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Nilai jual objek pajak (NJOP) tanah yang tadinya hanya Rp 50 ribu misalnya, dalam setahun menjulang hingga lima kali lipat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Omzet per bulan yang Elang nikmati kini cukup membuat orang
tercengang. Tak kurang dari Rp 20 miliar per tahun dapat ia bukukan.
Belum lagi dari kontrak pre periodik terbarunya menambah Rp 80 miliar
hingga Rp 100 miliar ke bisnisnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dalam berbagai kesempatan, ia menularkan motto memulai bisnis. “Lihat
peluang yang belum terpikirkan orang lain dan ikuti aturan yang ada,
insyaallah berhasil”.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-78987924209561601082013-05-06T04:30:00.002-07:002013-05-06T04:30:47.811-07:00ZERO TO HERO<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-U8EuDxlE2To/UYeUStbl7MI/AAAAAAAAAC4/gmvtH7dhuVQ/s1600/CLEANING+S.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-U8EuDxlE2To/UYeUStbl7MI/AAAAAAAAAC4/gmvtH7dhuVQ/s1600/CLEANING+S.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bekerja
sebagai cleaning service merupakan awal mimpinya untuk hidup mandiri dan
dapat membiayai kuliah. Namun, karena kesibukannya bekerja sebagai
cleaning service di restoran cepat saji tersebut, Nurul Atik harus
mengubur impiannya dalam-dalam untuk melanjutkan pendidikannya. Ia malah
membangun sendiri usaha makanan cepat saji yang kini sukses.</span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Anda pasti pernah mendengar ungkapan: “Orang yang bersungguh-sungguh
pasti akan berhasil.” Ungkapan ini mungkin cocok disematkan bagi seorang
Nurul Atik. Pria asal Jepara ini menapaki kesuksesan dari jalan
berliku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Mantan cleaning service ini sekarang memiliki Rocket Chicken,
perusahaan waralaba di bidang makanan cepat saji. Kini, ia memiliki 83
mitra di seluruh Indonesia. Ia mendapat pembayaran biaya royalti hingga
Rp 100 juta dari para mitra</span></div>
<a name='more'></a>.<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sebelum menjadi Presiden Direktur Rocket Chicken, Nurul bekerja
sebagai seorang cleaning service di California Fried Chicken (CFC) di
Semarang, Jawa Tengah. Dari seorang tukang bersih-bersih resto cepat
saji, kini dia menjadi bos resto cepat saji milik sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kisah Nurul dalam menapaki dunia kerja berawal ketika ia lulus dari
Sekolah Menengah Atas (SMA), 20 tahun lalu. Lantaran ingin meringankan
beban orang tua, Nurul pun berencana untuk melanjutkan kuliahnya dengan
biaya sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sempat menganggur selama setahun mencari pekerjaan, Nurul akhirnya
diterima bekerja di CFC di Jalan Pemuda Semarang. Nurul bekerja sesuai
dengan profesi yang dibutuhkan pada saat itu yakni sebagai cleaning
service alias tukang bersih-bersih di restoran cepat saji itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Selama tiga bulan, Nurul menjadi karyawan dengan status trainee. Gaji
pertama Nurul sebagai cleaning service pada saat itu hanya Rp 35.000
per bulan. Ia harus membagi gaji itu untuk kebutuhan makan, kos, dan
biaya transportasi. Dengan jumlah gaji yang pas-pasan tersebut, sering
ia harus berutang pada rekan-rekannya di CFC.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Karena kinerjanya yang bagus, ia kemudian diangkat menjadi pegawai
tetap. Selang tiga bulan berjalan, akhirnya Nurul diangkat menjadi
tukang cuci piring selama empat bulan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ia cepat bergeser ke posisi juru masak selama empat bulan. Karena
kinerjanya semakin hari semakin baik Nurul diangkat lagi menjadi kasir
selama enam bulan. Tak hanya sampai di situ, Nurul lalu naik pangkat
menjadi seorang supervisor selama satu tahun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Nurul juga mengecap posisi sebagai asisten manajer selama dua tahun
di perusahaan yang sama. Karena kekosongan di bagian audit, Nurul
kemudian menggantikan posisi tersebut selama tiga bulan. Tak memerlukan
waktu yang lama, pria yang kini berusia 42 tahun ini mengecap posisi
manajer areal selama dua tahun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Posisi manajer areal mengharuskan Nurul berkeliling dari kota satu ke
kota yang lain untuk memberikan pelatihan kepada karyawan-karyawan baru
mulai dari berbagai kota di Jawa Tengah seperti Semarang, Magelang, dan
Solo, hingga Yogyakarta.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dengan kesibukannya bekerja di restoran cepat saji tersebut, Nurul
mengubur dalam-dalam impiannya untuk melanjutkan pendidikan sampai
jenjang perguruan tinggi. “Pada saat menjadi cleaning service, ternyata
jam kerjanya shift sehingga saya tidak bisa membagi waktu antara kerja
dan keinginan untuk kuliah,” tutur Nurul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Namun, ia tak putus asa. Nurul mempunyai jurus jitu dalam menghadapi
tantangan yang ada di depan mata. “Setiap melangkah kita harus memiliki
niat yang kuat dan harus ditekuni,” tandas Nurul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ia juga mengungkapkan, dalam menjalankan segala kegiatan harus
dilandasi dengan percaya diri dan semangat. Menurutnya, ia mendapat
banyak pelajaran selama bekerja di restoran cepat saji CFC. Ia banyak
mendapat ilmu dari rekan-rekannya yang berkerja di tempat tersebut, dari
mulai menghargai hidup sampai pada pengelolaan restoran.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada saat bekerja sebagai cleaning service di CFC, Nurul memang tidak
memikirkan jumlah pendapatan atau gaji yang ia terima. Ia hanya terus
berpikir untuk bekerja sambil belajar apa saja yang didapatnya kala itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Karena keinginan yang kuat untuk hidup mandiri itu, Nurul memutuskan
mencoba hidup mandiri dengan niat mendirikan usaha sendiri. “Orang tua
pun mendukung sepenuhnya apa yang telah menjadi pilihan saya, hidup
mandiri,” tandas Nurul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Jiwa wirausaha tidak bisa dipisahkan dengan sosok Nurul Atik. Walau
sudah berada pada posisi yang nyaman di sebuah restoran cepat saji,
Nurul memutuskan membuka usaha dengan mereknya sendiri, Rocket Chicken.
Cuma butuh waktu setahun, restoran yang menjual fried chicken ini sudah
mengembang sampai 83 mitra.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dengan gaji yang pas-pasan yang ia terima ketika menjadi cleaning
service membuat Nurul Atik harus memutar otak agar ia bisa memenuhi
kebutuhan saban bulannya. Tak jarang, ia harus meminjam uang dari rekan
kerjanya di California Fried Chicken (CFC). Ia juga kerap meminta
tambahan uang ke orang tuanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Untuk menghemat biaya hidup, Nurul pun harus mencari tempat kos yang
jaraknya sekitar lima kilometer dari tempatnya bekerja. Tak jarang
dengan alasan pengiritan, ia memilih berjalan kaki sampai satu
kilometer. “Kalau sudah lelah, saya baru naik angkot,” ujarnya
mengenang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kamar kos Nurul juga tak kalah memprihatinkan. Dengan luas 3X3 meter,
kamar sewaan itu tak dilengkapi dengan kasur dan perabot lainnya.
Kondisi seperti itu dilakoni Nurul kurang lebih selama lima bulan,
sampai ia mendapat mess dari kantornya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Buka usaha<br />
Seiring karier yang terus menanjak serta kondisi ekonomi yang terus
membaik, pada usia 29 tahun, Nurul pun memutuskan menikah dengan Emy
Setiawati, seorang karyawan di sebuah swalayan di Yogyakarta yang baru
dipacarinya dua bulan. “Saat itu, saya sudah menjadi manager di CFC
Yogya,” ujar Nurul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Meski begitu, gaji yang diterima Nurul tak mampu memenuhi kebutuhan
selama satu bulan. Apalagi menyusul kemudian pasangan Nurul dan Emy
dikarunia momongan. Makanya, setelah melahirkan anak pertama mereka, Emy
membantu perekonomian keluarga dengan membuka usaha roti.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Meski posisinya cukup baik di tempat kerjanya, keinginan Nurul untuk
membuka usaha sendiri rupanya tak pernah padam. Puncaknya terjadi ketika
krisis keuangan melanda Tanah Air tahun 1998, Nurul memutuskan keluar
dan membuat usaha sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Nurul merasa waktu 10 tahun bekerja sudah cukup untuk berguru di
restoran cepat saji Amerika Serikat itu. “Saya mantap keluar karena
ingin mandiri,” ujarnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada saat yang sama, seorang kawan mengajak Nurul membuat restoran
makanan cepat saji yang mengusung ayam goreng (fried chicken). Ide
tersebut muncul karena pada waktu itu membuka restoran cepat saji atau
fast food menjadi tren di kalangan masyarakat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Berbekal pengalamannya, Nurul mantap menerima ajakan temannya. Ia
kemudian bertindak sebagai pengembang bisnis, sementara temannya
mengurusi permodalan. Usaha keras mereka membawa hasil. Bisnis mereka
cepat mengembang. Saat ini, Nurul telah memiliki 86 cabang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Seiring berjalannya waktu, lelaki kelahiran Jepara, 25 Juni 1966 ini
kembali merasa gelisah. Ia tergelitik mengibarkan bendera usaha dengan
membuat restoran fried chicken sendiri. Kali ini dengan potensi pasar
yang berbeda dengan usaha sebelumnya yang menyasar pasar menengah atas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pilihannya jatuh ke pasar menengah bawah. Selain pasarnya lebih
besar, segmen tersebut juga belum tersentuh restoran fast food lokal
maupun asing. Pada 21 Februari 2010, Nurul lantas mendirikan usaha
sendiri dengan nama Rocket Chicken di Jalan Wolter Monginsidi, Semarang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Perkembangan bisnisnya ini di luar perkiraan Nurul. Antusias
masyarakat menyambut bisnis makanan cepat sajinya sangat cujup
menggembirakan. Baru setahun berjalan, Nurul memiliki 83 mitra. Dengan
sistem waralaba, Nurul mengembangkan bisnisnya tampa mengeluarkan modal
uang sepeser pun. “Semuanya hanya didasarkan pada kepercayaan saja,”
ujarnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Beruntung, kebanyakan mitranya adalah orang-orang yang mengenal dan
tahu sosok Nurul yang telah berpengalaman dalam bisnis ayam krispi ini.
“Saya cuma jual nama saja, outlet awalnya tak punya,” tandas Nurul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bersama mitranya, ayah tiga anak ini hanya menekankan agar
menjalankan bisnis dengan kerja keras, tekun serta jujur. Bila itu
menjadi landasan, Nurul yakni bahwa usaha mereka akan membawa amanah.
Tak cuma bagi karyawan, tapi juga pemilik usaha franchise ayam krispi
Rocket Chicken.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">sumber : <a href="http://siweh.blogspot.com/2011/04/kisah-seorang-cleaning-servicefc.html">http://siweh.blogspot.com/2011/04/kisah-seorang-cleaning-servicefc.html</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div class="post-info" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://tofik.blog.unsoed.ac.id/2011/11/24/dari-cleaning-service-hingga-menjadi-boss/#respond" title="Comment on Dari Cleaning Service hingga Menjadi Boss">Comments (0)</a> // <a href="http://tofik.blog.unsoed.ac.id/2011/11/24/dari-cleaning-service-hingga-menjadi-boss/#respond">Add Comment</a></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div class="post-title" style="text-align: justify;">
<div class="post-date">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">24
Nov </span></div>
<h2>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://tofik.blog.unsoed.ac.id/2011/11/24/kisah-sukses-pengusaha-muda-dunia-maya-omzet-lebih-dari-rp-13-m-perbulan/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Kisah Sukses Pengusaha Muda “Dunia Maya” Omzet Lebih dari Rp 1,3 M perbulan">Kisah Sukses Pengusaha Muda “Dunia Maya” Omzet Lebih dari Rp 1,3 M perbulan</a></span></h2>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Author: tofik // Category: <a href="http://tofik.blog.unsoed.ac.id/category/entrepreneur/" rel="category tag" title="View all posts in Tugas Kuliah">Tugas Kuliah</a></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://tofik.blog.unsoed.ac.id/files/2011/11/022647_913606_boks_rudi_salim.jpg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-117" height="174" src="http://tofik.blog.unsoed.ac.id/files/2011/11/022647_913606_boks_rudi_salim.jpg" width="282" /></a>Disaat
berumur 23 tahun punya bisnis beromzet lebih dari Rp 1,3 miliar
sebulan. Itulah yang kini dialami Rudi Salim. Pria lulusan SMA tersebut
menekuni bisnis yang penuh risiko. Yakni, membiayai kredit untuk
transaksi online.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kantornya berada di sebuah ruko lantai 3 kawasan elite di Jakarta
Utara . Dia mengatakan lebih senang bekerja di balkon sambil mengamati
keadaan sekitar kantornya. “Di sini banyak sumber inspirasi yang
berseliweran,” katanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Semua kendali manajemen perusahaan dan urusan sepele dia lakukan
tanpa suara melalui media internet. Termasuk, mengendalikan karyawannya
di luar kota. Ada delapan cabang di luar kota dengan 32 karyawan dengan
omzet lebih dari Rp 1,3 miliar sebulan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Usaha penghobi game online tersebut hanya mengandalkan website dan
thread atau lapak di www.kaskus.us dengan tampilan sederhana berupa
tawaran kredit kepada siapa saja yang bertransaksi jual beli via online.
“Sangat efektif kan. <strong><em>Tapi, saya membangun semua ini dari nol dengan modal menjual mobil pemberian orang tua</em></strong>,” jelas owner PT Excel Trade Indonesia tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pria yang pernah mencicipi bangku kuliah di fakultas kedokteran
sebuah perguruan tinggi Jakarta selama dua semester itu menjelaskan,
usaha tersebut dimulai dengan kenekatan dirinya membiayai transaksi jual
beli di dunia maya (online) tanpa berjumpa dan kenal orang sebelumnya.
Saat bisnis tersebut dirintis, orang tuanya sempat menentang keras.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">“Terutama ibu saya. Sebab, saya putus sekolah dan menjual mobil serta melego salah satu usaha karaoke milik keluarga. <em>Bahkan, ibu sempat bilang tak mau bertemu saya sebelum saya sukses</em>,” kenang pria kelahiran Jakarta 24 April 1987 tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Uniknya, kata Rudi, inspirasi bisnisnya tersebut justru bukan dari
dunia online. Tapi, dari perbincangan dirinya dengan temannya yang
bekerja di salah satu toko elektronik besar berjaringan nasional yang
menyediakan pembiayaan untuk pembelian barang elektronik dari customer.
Dari perbincangan tersebut, dia melihat potensi yang masih sangat besar
dari bisnis pembiayaan pembelian barang kredit, terutama di dunia
online.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tapi, bisnis Rudi tak langsung mulus dan lancar. Karena minimnya
pengalaman, dia berkali-kali ditipu orang. “Awalnya, survei saya hanya
melalui telepon berdasar aplikasi dan data yang dikirimkan melalui
e-mail kepada calon debitor ke kantor dan rumah calon debitor,” terang
anak ketiga di antara tiga bersaudara itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Benar saja, permintaan pembiayaan kredit barang naik diikuti naiknya
permintaan kredit bodong alias penipuan. Pada awal usahanya didirikan,
sudah ada 60 aplikasi yang masuk dari nasabah di Jakarta, Bogor,
Tangerang, dan Bekasi. Tapi, di antara aplikasi-aplikasi yang diajukan
untuk dibiayai transaksinya kepada perusahaan Rudi, tak sedikit yang
bermasalah. “Karena itu, saya selalu cek aplikasi kredit itu sendiri,”
ujarnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Awalnya, kenekatannya dalam berbisnis penuh risiko tersebut
dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab. Beberapa orang sengaja
membuat identitas palsu untuk mengibuli Rudi. Bahkan dia sempat ditipu
sindikat pemalsu kartu kredit dan menderita kerugian hingga Rp 15 juta.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kala itu, ada seorang ibu yang mengajukan aplikasi online untuk
membeli laptop dengan kredit senilai Rp 10 juta. Semua data cocok,
termasuk saat pengecekan dengan menelepon kantor tempat debitor tersebut
bekerja di salah satu BUMN. “Dia sempat membayar empat kali cicilan dan
selalu tepat waktu,” cerita dia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Rudi pun percaya kepada “nasabah”-nya tersebut. Karena itu, ketika si
ibu kembali mengambil kredit untuk barang yang sama, dia tidak
berkeberatan untuk membiayai. “Tak saya sangka, ternyata sejak itu dia
menghilang. Kredit laptop keduanya tak dibayar, juga cicilan laptop
pertama. Saya kena tipu mentah-mentah,” ujarnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Saat Rudi mendatangi kantor si “nasabah”, orang yang namanya sama
dengan nama si ibu tersebut ternyata tidak tahu apa-apa soal kredit
laptop itu. “Tampaknya, orang yang saya temui itu namanya dicatut si
penipu,” imbuhnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dari berbagai pengalaman menjengkelkan tersebut, Rudi kemudian banyak
memperbaiki sistem pengucuran kredit perusahaannya. Dia lalu merekrut
beberapa orang yang bertugas menyurvei langsung di lapangan. “Kini
sebelum bisa menyetujui kredit nasabah, kami menyurvei secara ketat.
Setelah barang ada, orang tersebut menandatangani perjanjian dan difoto
bersama barangnya,” jelasnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Sejak sistem baru diterapkan, Rudi jarang kena tipu lagi. Bahkan,
banyak pelanggan yang merasa puas atas pelayanan yang aman dan nyaman
yang diberikan perusahaan Rudi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dalam waktu cepat, nama perusahaan Rudi melejit, terutama di berbagai
forum jual beli secara online. Tanpa harus mengeluarkan biaya promosi,
publikasi atas perusahaan itu cepat menyebar di banyak forum diskusi di
dunia maya maupun dari mulut ke mulut yang pernah merasakan kemudahan
layanannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Begitu banyaknya permintaan klien dari luar kota membuat Rudi kembali
memutar otak untuk meraup peluang tersebut. Dia kemudian menggandeng
beberapa moderator daerah di www.kaskus.us untuk menjadi surveyor.
Karena itu, Rudi lalu membuka cabang di delapan kota di luar Jabotabek.
“Kecil kemungkinan para moderator bermasalah karena mereka juga menjaga
reputasinya di dunia maya. Sebab, mereka juga berjualan di forum
tersebut,” tegasnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kini, dia mengembangkan usahanya dengan mulai membiayai permintaan
kredit dari para debitor di bawah usia 17 tahun dengan jaminan orang
tuanya. Yang menarik, sekitar 85 persen permintaan pembiayaan kredit
yang diajukan kepada dirinya, belakangan ini, adalah untuk pembelian
BlackBerry dan handphone (HP). “Sekarang, saya bersiap untuk ekspansi ke
bisnis lain,” tuturnya mantap</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-2791180627267595392013-05-03T15:55:00.002-07:002013-05-03T15:55:42.401-07:00KULIT PISANG MEMBAWA RIZKI<br /><a href="http://2.bp.blogspot.com/-_oZe8T8pauA/UYRASmG8GfI/AAAAAAAAACg/oPPrpc0dRf8/s1600/PISANG.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-_oZe8T8pauA/UYRASmG8GfI/AAAAAAAAACg/oPPrpc0dRf8/s1600/PISANG.jpg" /></a><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;"><b>Kisah Usaha Kecil Bisnis Kulit Pisang</b> - Contoh Usaha Kecil Sukses yang menarik
dari seorang wanita bernama Wati. Kemunduran ekonomi yang sedang ia
alami sejak suaminya di PHK di sebuah perusahaan swasta. Saat itu ia
berniat membuka warung di depan rumahnya. Tapi pada kenyataannya untuk
membuka warung saja butuh modal yang tak sedikit. Berkali-kali mengajuan
pingjaman ke bank tidak diterima, tak ada barang yang bisa dijadikan
agunan. Hendak pinjam ke rentenir, bunganya sangat tinggi. Untuk
membayar bunganya saja ia belum tentu mampu.</span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">
</span><span style="font-size: x-small;">Dalam keadaan seperti ini, Wati sering merenung di depan rumahnya.
Suasana di pagi itu nampak sepi, suaminya sedang keluar untuk mencari
kerja serabutan di pasar. Suatu ketika ia sedang melihat anaknya yang
sedang asik memakan buah pisang. Ketika selesai makan pisang, kulit
pisang dilempar ke teras halaman rumahnya.</span></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">
</span><span style="font-size: x-small;">Ketika <span style="font-size: x-small;">W</span>a<span style="font-size: x-small;">ti</span> melihat tingkah sang anak, ia memarahi anaknya, “Nak,
buanglah kulit pisang itu pada di tempat sampah!” Dari kejadian tersebut
nampaknya ia terinpirasi dan lalu timbul pertanyaan pada diri sendiri.
Ia lalu memungut kulit pisang tadi, tak dibuang ke tempat sampah tapi
malahan ia bawa ke dalam rumah.</span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">
</span><span style="font-size: x-small;">Pada hari itu pula ia langsung beranjak untuk mencari referensi
mengenai pisang dan kulitnya. Keesokan harinya ia mulai persiapkan
segala sesuatunya untuk mengolah kulit pisang untuk dijadikan peluang
untuk bisnis. Dengan modal pinjaman tak lebih dari Rp.100 ribu, ia
belikan bahan-bahan yang dibutuhkan. Misalnya bahan-bahan seperti: kulit
pisang, alat kapur, garam, gula dan tepung.</span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">
</span><span style="font-size: x-small;">Wati pun mulai mengolah bahan-bahan dari kulit pisang tersebut.<br />
• Langkah awal, kulit pisang dicuci hingga bersih.<br />
• Lalu, membuat larutan kapur dengan mencampur setengah sendok teh kapur
dalam 1 liter air. Kulit pisang itu lalu direndam dalam air kapur,
lamanya kurang lebih 20 menit.<br />
• Larutkan garam ke dalam air, sebanyak satu sendok teh. Terus, rendam
kulit pisang ke dalam larutan garam, lamanya kurang lebih 20 menit.<br />
• Selanjutnya larutkan gula ke dalam air, sebanyak tiga sendok teh.
Rendam kulit pisang ke dalam larutan gula, lamanya kurang lebih 20 menit<br />
• Setelah selesai, jemur kulit pisang selama 8 jam,<br />
• Sesudah kering, goreng kulit pisang hingga kuning kecokelatan.</span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">
</span><span style="font-size: x-small;">Keripik kulit pisang pun siap dikemas dan kemudian dijual.</span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">
</span><span style="font-size: x-small;">Manfaat Kulit Pisang, Seperti yang kita tahu pisang merupakan buah
yang banyak mengandung vitamin C, A, mineral, serat juga terdapat
kandungan gizi lain yang banyak manfaatnya untuk tubuh. Namun belum
banyak yang tahu bahwa kulit pisang juga bisa menjadi masakan yang
lezat.</span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">
</span><span style="font-size: x-small;">Melihat kisah tersebut, dapatlah kita ambil pelajaran, bahwa dalam
berwirausaha diperlukan kreativitas dan juga kemauan untuk mencoba.
Inspirasi bisa datang dari mana saja, tak terkeculai dari hal sepele
seperti kisah di atas. <span style="font-size: x-small;">S</span>emoga <span style="font-size: x-small;">bermanfaat dan </span>sukses.</span></span>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-87871519257410719652013-05-03T15:48:00.001-07:002013-05-03T15:48:28.586-07:00KISAH SUKSES<a href="http://1.bp.blogspot.com/-AzXRtg-RiVw/UYQ-ph3lGpI/AAAAAAAAACU/WToQWsC0dSo/s1600/MARIO.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-AzXRtg-RiVw/UYQ-ph3lGpI/AAAAAAAAACU/WToQWsC0dSo/s1600/MARIO.jpg" /></a><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Bandung juga sekaligus menjadi pusat perkembangan mode, pusat kreasi
seni dan budaya, pusat jajanan dan kuliner. Selain itu, juga menjadi
tujuan wisata favorit masyarakat dari berbagai penjuru kota hingga
negara tetangga Malaysia.<br /><br />Salah satunya adalah bisnis kuliner
yang menjamur hampir di setiap sudut kota. Mulai dari level kaki lima
hingga rumah-rumah bergaya kolonial. Rumah bergaya arsitek zaman baheula
itu, disulap menjadi kafe. Mereka memanjakan wisatawan dengan racikan
kopi ditemani kudapan unik, kreatif dan khas.</span><br />
<a name='more'></a><br /><br />Misalnya, cup cake,
burger atau pencuci mulut ringan seperti puding dan es krim yang
dikemas mengikuti selera pasar atau sedang "happening" istilah kerennya.<br /><br />Bertumbuhnya
kafe kelas menengah ke atas juga dibarengi dengan munculnya usaha-usaha
kecil yang lahir dari ide-ide kreatif anak muda Kota Bandung. Jadi
jangan heran bila beberapa dari 10 pemenang Shell LiveWire Business
Start-Up Awards (BSA) 2012 berasal dari kota berudara sejuk ini.<br /><br />Sebanyak
sepuluh anak muda berbakat, inovatif, dan kreatif, terpilih sebagai
pemenang ajang untuk memacu wirausaha muda. Ajang ini, diikuti oleh 398
peserta dari berbagai kota di Pulau Jawa dan Bali dengan rentang usia
antara 18-32 tahun.<br /><br />Dua di antara wirasuaha muda asal Kota
Bandung itu adalah Rinanda Halfi Muhamad. Dia berhasil membuat produk
"Blackburger Indonesia", yaitu roti burger berwarna hitam diracik dari
bumbu sari ketan hitam. Sedangkan Rahadika Widya Nugraha dengan produk
Coffee Combi, yakni kopi ala kafe yang dijajakan dengan menggunakan
mobil VW combi.<br /><br />Bagi Rinanda Halfi Muhamad, mahasiswa Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran tidak pernah terpikir sebelumnya
bisa membuka bisnis seperti saat ini. Namun ia mengakui sejak kecil suka
berorganisasi dengan mengikuti Pramuka dan paskibra, OSIS. Kemudian
ketika kuliah bergabung di Himpunan Mahasiswa. Namun selain
berorganisasi, Rinanda juga senang berjualan untuk menambah uang jajan.<br /><br />"Waktu
SMP saya berjualan pensil dan pulpen di kelas, SMA saya jualan pulsa
untuk menambah uang jajan yang diberikan orang tua. Saat mahasiswa
bisnis yang pertama dijajaki membuat online shop karena tidak
membutuhkan modal besar", kisahnya.<br /><br />Pada awal 2010, ia menjual
kaos-kaos sepak bola dan bisa omzet yang diperoleh mencapai Rp3 juta
sampai 10 juta per bulan. Setelah beberapa bulan Rinanda ketagihan
mengembangkan bisnis online shop dengan menambah dua online shop yang
menjual butik baju baju wanita dan celana jeans. Semuanya tanpa modal
dan bisnis tersebut tidak diproduksi sendiri karena menjajakan barang
orang lain.<br /><br />Namun demikian Rinanda fokus pada startegi marketing
sehingga konsumennya lebih beragam dari seluruh Indonesia mulai Aceh
hingga Papua.<br />Rinanda tidak berhenti pada bisnis online shop, sebab jiwa bisnis yang dimiliki sejak kecil. <br />Inilah
yang terus mendorongnya untuk mencari ide-ide kreatif sekaligus
terbersit keinginan untuk membuat usaha yang bisa menampung banyak
pegawai sehinggaa diputuskan untuk mengembangkan bisnis kuliner.<br /><br />"Saya
keliling kota Bandung untuk mencari inspirasi, dan mencari ide orisinil
yang belum pernah ada sebelumnya tapi cocok di lidah konsumen. Akhirnya
saya menemukan ide untuk membuat "Blackburger", makanan praktis mudah
diproses dan disukai mahasiswa", ujarnya.<br /><br />Selanjutnya, Rinanda
mendapat ide untuk membuat ciri khas dari burger yang dibuatnya. Dia
kemudian memilih warna hitam untuk roti yang membungkus daging
burger-nya. Dia juga terus berupaya membuat racikan resep dan terus
menerus mencari formula yang tepat untuk Blacburger-nya.<br /><br />Untuk
bahan dasar roti berwarana hitam, ia telah mencoba beberapa formula
dengan bahan-bahan, antara lain kluwek, merang dan tinta cumi. Namun
ternyata gagal, hingga akhirnya ia berhasil racikan formula dari sari
ketan hitam. Sedangkan untuk adonan daging dibuat dengan ciri khas pedas
langsung dalam racikan dagingnya sudah dimasukkan irisan cabe rawit.<br /><br />Dalam
tempo satu bulan sejak ide tersebut dilaksanakan, Rinanda sudah memulai
promo melalui media jejaring sosial Twitter dan Facebook.<br /><br />"Tujuannya
ketika mulai membuka outlet, orang-orang sudah tahu akan ada kuliner
unik Blackburger. Hasilnya sangat efektif sebab dalam waktu singkat
outlet saya didatangi media elektronik dan media cetak nasional lain
berdatangan untuk membuat liputannya. Promo marketing dengan budget
minim, bahkan gratis, namun jualan secara bertahap mulai dikenal dan
omzet penjualan terus meningkat," katanya.<br /><br />Rinanda mengaku
rata-rata setiap hari mampu menjual habis minimal 50 porsi sampai 80
porsi. Jika malam sabtu dan malam minggu penjualan bisa meningkat 2 kali
lipat. Sedangkan harga yang ditawarkan cukup terjangkau mulai dari
harga Rp5.000 sampai Rp22.000/porsi. "Walaupun harga kami murah dan
tempat kami di pinggir jalan, tapi kami menggunakan bahan-bahan dengan
kualitas no 1 untuk menarik konsumen," katanya.<br /><br />Pada usia baru 22
tahun, Rinanda boleh bangga karena bisa memperkerjakan 12 karyawan baik
untuk bisnis onlineshop maupun kuliner Blackburger.<br /><br />Nikmatnya
Kopi Jalanan Kopi sudah menjadi milik semua kalangan dari kelas bawah
hingga kelas tinggi. Mulai sebutan warung atau kedai kopi hingga coffee
shop hingga merek-merek waralaba asing yang mengikuti munculnya tempat
minum kopi yang kini memenuhi setiap sudut kota besar.<br /><br />Bahkan
para penikmat kopi, ada yang membuat komunitas tersendiri. Ide kreatif
datang dari Edwin Widya Perdana 26 tahun, pemuda asal Bogor namun
mencoba peruntungan di kota kembang. Edwin dengan kejelian tersendiri
berupaya membidik pasar mahasiswa dan anak-anak muda yang biasa memadati
kota Bandung menjelang akhir pekan.<br /><br />Berawal dari keinginannya
untuk menjajakan kopi dan teh, ia mulai mencari usaha waralaba. "Sudah
sempat cari semacam waralaba, tetapi akhirnya terpikir oleh saya untuk
membuat usaha sendiri. Kalau hanya membuat kopi dan teh kan bisa buat
sendiri," katanya.<br /><br />Kemduian Edwin berupaya memunculkan suasana
unik saat minum kopi di bawah rindangnya pepohonan dan semilir angin
kota Bandung di kawasan kampus ITB, jalan Ganesha, tepatnya di depan
Masjid Salman ITB.<br /><br />Pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas
Trisakti Jakarta membuat usaha kedai kopi berjalan dengan menggunakan
mobil yang dinamakan Coffee Combi. Usaha kedai kopi berjalan ini belum
ada di Indonesia. Baru ada di Australia dan Thailand.<br /><br />Kendala
muncul ketika ia akan memulai usaha kedai kopi sebab tempat-tempat
strategis yang diincar untuk berjualan, justru menetapkan harga sewa
yang mahal. Karena itu, dia memilih menggunakan mobil VW Combi untuk
berjualan dengan alasan selain besar, mobil VW Combi harganya sangat
terjangkau dengan modal yang dimilikinya saat itu.<br /><br />Usaha kedai
dimulai ketika Coffee Combi mengikuti business fair yang diselenggarakan
Universitas Padjadjaran Bandung pada Desember 2011. Ratusan pengunjung
memadati acara tersebut, terutama mahasiswa menjadi target penjualan
yang kemudian memadati usahanya itu.<br /><br />Selanjutnya Edwin mulai
memasarkan usahanya lewat Twitter, @CoffeeCombi. Ia bahkan tidak
menyangka tanggapan yang diberikan masyarakat terhadap usahanya begitu
antusias.<br /><br />Coffee Combi mengusung tagline "1st Coffee Shop Mobile
in Bandung." Hal yang menarik dan yang menjadi kekuatan dari Coffee
Combi adalah penggunaan mobil jenis VW Combi tahun 1973 yang
dimodifikasi sedemikian rupa untuk menjadi display bar coffee shop-nya.<br /><br />"Kami
ingin menghadirkan suasana yang berbeda saat meminum kopi, karena jika
kita ingin nongkrong bersama teman-teman sambil ngopi harus masuk ke
kedai-kedai kopi di mal. Kini dengan Coffee Combi, mereka dapat
merasakan kopi sensasi cafe di mana saja, bahkan di pinggir jalan,"
katanya.<br /><br />Untuk urusan produk, Edwin mengaku tidak main-main, kopi
yang dihasilkan merupakan kopi fresh yang dibuat dari biji kopi
langsung dari mesin kopi di dalam VW Combi. Selain itu ada menu varian
Ice Blend seperti Green Tea Matcha Frappe dan Oreo Ekspress yang menjadi
favorit. Harga yang ditawarkan juga relatif murah jika dibandingkan
coffee shop yang sudah ada.<br /><br />Rinanda dan Edwin adalah potret dari
ratusan anak muda di tanah Air yang memiliki kemauan keras untuk
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.<br /><br />Sebagai bagian dari
finalis Shell LiveWire Business Start-Up Awards (BSA) 2012 yang kemudian
terpilih di antara 10 pemenang lainnya, mereka adalah anak muda. Justru
mereka kini makin piawai memadukan antara uang, sosial dan teknologi
dalam usahanya sebagai wirausaha muda.<br /><br />"Shell LiveWire Business
Start-Up Awards (BSA) merupakan ajang tahunan dari PT Shell Indonesia
berujuan dari program ini adalah memilih dan menjaring para wirausahawan
muda pemula. Mereka diharapkan bisa menginspirasi anak muda lainnya,
sekaligus memberikan banyak pencerahan kepada lingkungannya," kata Sri
Wahyu Endah, External Communications & Social Performance Manager
Shell Indonesia.<br /><br />Ia menuturkan dunia kewirausahaan di Indonesia
telah mengalami banyak perubahan. Saat ini banyak wirausaha termasuk
anak muda yang mengelola bisnis. Tujuan mereka, bukan keuntungan semata,
tapi juga menciptakan kemakmuran pada lingkungan sekitarnya.<br /><br />"Menjadi
wirausaha muda yang peduli kepada lingkungan sosial, sekaligus
menggabungkan nilai ekonomi, inovasi, kualitas produk, kepemimpinan,
serta memberikan pencerahan kepada lingkungan sekitarnya adalah salah
satu pilihan bagi banyak anak muda kini," ujarnya.[ant]<br /><br /><br /><br /><br /><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-76741575309740927632013-05-02T15:36:00.001-07:002013-05-02T15:36:43.305-07:00<div style="text-align: justify;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-or0iLpIT-ag/UYLpwDBzAKI/AAAAAAAAAB0/VAdabgzAXiU/s1600/otak.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-or0iLpIT-ag/UYLpwDBzAKI/AAAAAAAAAB0/VAdabgzAXiU/s1600/otak.jpg" /></a><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Banyak Peluang Bisnis Potensial Disekitar Anda …<br />
Tapi Lihat… Tidak Banyak Orang Yang Tahu Bagaimana<br />
Menangkap Potensi Peluang Bisnis Tersebut !</span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Fakta Banyak Orang Yang gagal karena Tidak Tahu Cara<br />
Memulai, Menjalankan, Mengembangkan Serta<br />
Menghasilkan keuntungan besar darinya</span></div>
<a name='more'></a>
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 18px; font-weight: bold;">5 LANGKAH AGAR BISA SUKSES DENGAN PELUANG BISNIS DI SEKITAR ANDA:</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><ol class="step" style="text-align: justify;">
<li class="satu"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="step-title">IDE</span><br />
Anda mungkin berpikir, bahwa menentukan ide bisnis adalah hal yang<br />
sulit. Sehingga anda pun sering gagal memulai bisnis. Tahukah anda<br />
bahwa menentukan ide bisnis itu sebenarnya bukan hal yang sulit?<br />
Anda hanya perlu tahu caranya!</span></li>
<li class="dua"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="step-title">FIRST STEP BUSINESS</span><br />
Ide bisnis yang menarik saja, bukan jaminan bisa sukses berbisnis. Hal<br />
penting lain yang harus anda ketahui adalah bagaimana mengelola ide<br />
bisnis dan tahapan-tahapan berikutnya dalam berbisnis. Temukan cara<br />
ideal bagaimana menjalankan ide bisnis anda!</span></li>
<li class="tiga"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="step-title">PEMASARAN</span><br />
Pemasaran merupakan ujung tombak dari sebuah bisnis yang dijalankan.<br />
Siapapun yang membangun bisnis pasti menginginkan tingkat penjualan<br />
yang tinggi. Tanpa penjualan, sebuah bisnis tentu akan mengalami<br />
kehancuran.<br />
Temukan cara jitu dalam memasarkan bisnis anda. Low Cost High<br />
Impact !</span></li>
<li class="empat"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="step-title">SISTEM</span><br />
Sesederhana apapun bisnis, memerlukan sebuah sistem yang<br />
mengaturnya untuk memudahkan bisnis berjalan dengan sehat, stabil<br />
dan berkembang. Semakin besar sebuah usaha maka semakin kompleks<br />
juga sistem yang dibuat. Temukan cara bagaimana menjadikan bisnis<br />
anda “ World Class Company “.</span></li>
<li class="lima"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="step-title">JARINGAN</span><br />
Bagi seorang pebisnis, jaringan sangat penting untuk mempeluas<br />
pemasaran dan tentu saja meningkatkan penjualan. Temukan jaringan<br />
bisnis yang bermanfaat bagi pengembangan bisnis anda.</span></li>
</ol>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-23864307860618095282013-05-01T06:08:00.002-07:002013-05-01T06:08:39.828-07:00INFORMASI BISNIS TAHUN 2013<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-jUM_dD18Lno/UYETdgRTN3I/AAAAAAAAABk/t_hY48Rlutw/s1600/MOTIVASI.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-jUM_dD18Lno/UYETdgRTN3I/AAAAAAAAABk/t_hY48Rlutw/s1600/MOTIVASI.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bagi anda yang ingin mulai berbisnis maupun yang sudah berbisnis tapi
tidak menguntungkan di tahun kemarin, saya akan memberikan sedikit
solusi dan mudah-mudahan dapat membantu.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Dimana ketika berbisnis,
harus melalui banyak pertimbangan diantaranya, Prospek, Keadaan Pasar,
dan dan bayar faktor lainnya yang mempengaruhi trend bisnis di setiap
tahunnya.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Dan kadang <i><b>trend bisnis</b></i>
disetiap tahun berubah-ubah. Jadi kita sebagai pelaku bisnis harus jeli
dalam mengambil keputusan bisnis apa yang harus kita jalankan nanti.</span><a name='more'></a><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Disini saya ada <b><i>10 Pilihan Bisnis yang menurut saya dapat menguntungkan ditahun 2013 ini</i></b>.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Langsung saja kita lihat.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<u>1. Bisnis di Bidang Keuangan/Perbankan</u></span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Seperti yang ketahui
bisnis dibidang keuangan ini memerlukan modal yang cukup besar. Jadi
disesuaikan saja dengan dompet kita masing-masing. Jika memang kita
tidak mempunyai modal yang besar, maka lebih baik pilih bisnis lain
saja, kasihan jika ternyata kita gagal..</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b><u>2. Bisnis di Bidang Teknologi Informasi</u></b></span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bisnis dibidang ini
biasanya memerlukan keahlian yang khusus, jadi bagi anda yang memang
menguasai teknik dibidang ini, tidak perlu lagi untuk berbisnis dibidang
ini.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b><u>3. Bisnis Asuransi</u></b></span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Selain menolong orang
yang lagi kesusahan, bisnis asuransi ini cukup menjanjikan jika kita
bener-benar menggelutinya. Menurut saya bisnis Asuransi cukup prospek
untuk kedepannya dikarenakan banyak orang sudah mulai kwatir akan
terjadi musibah yang tidak diinginkan.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b><u>4. Bisnis Perdagangan Saham / Valas</u></b></span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bisnis sebenarnya
sudah populer sejak tahun 2010 kemarin, akan saja masih banyak yang
berspekulasi bahwa bisnis adalah haram (seperti perjudian). Jika kita
nilai dari segi legalitasnya, bisnis ini sebenarnya legal yang layak
dipertimbangan sebagai bidang bisnis yang ingin anda geluti.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b><u>5. Bisnis Agen Perjalanan / Travel</u></b></span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bisnis ini sebenarnya
sudah sangat prospek tiap tahun, semakin berkembangnya jaman maka
semakin berkembang pula bisnis ini. Jadi tidak perlu ragu untuk memilih
bisnis ini.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b><u>6. Bisnis Minuman</u></b></span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bisnis ini
pelan-pelan sudah mulai berkembang dikarenakan semakin berkurangnya
pasokan air bersih yang tersedia. Dan kebanyakan orang sekarang tidak
mau repot lagi memasak air, lebih baik membeli air bersih dan siap
pakai. Jadi menurut saya bisnis ini masih sangat prospek untuk
dijalankan.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b><u>7. Agrobisnis</u></b></span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Usaha agrobisnis ini
merupakan usaha dari aneka hasil pertanian yang bisa dikembangkan
menjadi berbagai produk pengembangan teknologi dari hasil pertanian
tersebut.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Jika anda seorang
sarjana pertanian atau sedang menggeluti bidang pertanian, saya rasa
bisnis ini sangat cocok bagi anda dan menurut saya bisnis ini akan
sangat prospek di tahun 2013 ini.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b><u>8. Binis Garmen / Tekstil</u></b></span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bisnis garmen sampai
saat ini masih sangat prospek, hal itu dikarenakan kebutuhan pokok yang
harus dipenuhi oleh setiap orang. Jadi, bisnis ini bisa kita buat
offline maupun online.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
tergantung kita mau pilih yang mana.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b><u>9. Bisnis Waralaba</u></b></span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Menurut saya bisnis
sangat cocok bagi anda yang tidak mempunyai banyak modal. Disamping
keuntungan yang didapatkan tidak kalah hebatnya, bisnis ini juga sudah
sangat populer. Jadi kita yang ingin berbisnis disini tidak perlu
repot-repot dibidang marketingnya, biasanya produknya sudah dikenal
masyarakat luas.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b><u>10.Bisnis Online</u></b></span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bisnis merupakan bisnis andalan para "<i>onlinekers</i>". Siapa saja bisa menjalankan bisnis ini asal mempunyai perangkat komputer dan internet
dirumah. Dan bisnis ini menurut saya akan semakin berkembang di tahun
2013 ini. Saya sendiri sedang merintis bisnis dibidang ini. Jadi,
doakan saja ya semoga bisnis saya berkembang.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Demikian semoga dapat menjadi inspirasi anda untuk berbisnis ditahun 2013 ini.</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Salam bisnis dari saya..</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><br /><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://www.blogger.com/null" id="ch-link-2" rel="find an email address|2" style="border-bottom: 1px dotted #0081BD !important; color: #0081BD !important; text-decoration: none !important;"></a></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-61496773946591154462013-05-01T05:53:00.000-07:002013-05-01T05:53:26.509-07:00ILMU DAGANG NABI MUHAMMAD SAW<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-bDhHeX-EIOw/UYEO1lOTKeI/AAAAAAAAABU/-z8vqOBzQBk/s1600/NABI+MUHAMMAD+SAW.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-bDhHeX-EIOw/UYEO1lOTKeI/AAAAAAAAABU/-z8vqOBzQBk/s200/NABI+MUHAMMAD+SAW.jpg" width="196" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Allahumashollialaa muhammad</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Mau tau kunci sukses yang sudah di jalani oleh Rasul Allah Muhammad SAW yang selama masa
Hidupnya pernah mengalami masa kejayaan dan beliau adalah Seorang
pebisnis Sukses. Beliau menjalani hidup sebagai pebisnis sukses selama
28 Tahun, mulai dari usia 12 tahun hingga 40 tahun. Dan selebihnya
adalah masa keRasulan sebagai suri tauladan kita semua sebagai umat
Muslim.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span id="more-920"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div class="wp-caption alignleft" id="attachment_921" style="text-align: justify; width: 310px;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://ldiisurabaya.org/wp-content/uploads/2011/10/bisnis-syariah-islam.jpg"></a></span><div class="wp-caption-text">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">bisnis syariah islam</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Apa saja Nilai warisan yang bisa kita Tiru dari Rasul yang bisa kita
ikuti sebagai pengikutnya, Khususnya untuk seorang Hambanya yang menjadi
Pengusaha sebagai Orang yang mencari Nafkah Semasa Mudanya RasulAllah
ini Sudah berkenalan dengan Bisnis dari Usia Dini, Dimulai dari
menggembala Kambing.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Lalu Bisnisnya ke-Level yang lebih tinggi, Pada waktu itu Beliau
masih berusia 12 Tahun dan Beliau di Ajak oleh pamannyaAbu Thalib untuk
berdagang di Negeri Syam. Disitulah Awalannya Nabi Muhammad SAW mengenal
Bisnis secara serius, dan Menjadi Enterprenur Sejati. Hingga beliau
mendapat reputasi yang sangat baik bagi penduduk Negri tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Reputasi-reputasinya adalah sebagai Orang yang Terpercaya (Al-Amin)
di dalam Perdagangannya maupun di Kehidupan sehariannya. Pada usia 17
Tahun Nabi Muhammad SAW sudah di beri mandat penuh oleh pamannya untuk
Berdagang dari dagangannya. Hingga usia 20 tahun beliau sudah hampir
menguasai Pusat Bisnis Global di Jamannya. Kalo sekarang ( Irak,
Yordania, Bahrain, Suriah, dan Yaman).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Mau, tau Rahasia-rahasia Bisnis Nabi Muhammad SAW yang Hebat Itu.
Hingga sekarang Masih di Gunakan dengan Prinsip-prinsip Bisnis Modern di
Dunia saat ini. Dan juga mengajarkan kita sebagai Umat Muslim untuk
menjadi seorang Enterprenur Sejati dan Berakhlak Sebagai Makhluk Allah
SWT. Dan menjauhkan Bisnis Kita hanya dari Keuntungan Semata
(KAPITALISME).…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ini Adalah Rahasia-rahasia berbisnis Ala Nabi Muhammad SAW :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Cara Berpikir dan BerEtika di dalam Bisnisnya :</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Jujur di dalam Bisnisnya</strong>, Kejuran adalah
syarat fundamental dalam berbisnis yang di lakukkan oleh
RasullAllah Muhammad SAW. Beliau pernah melarang para pedagang untuk
meletakkan barang Busuk/jelek di dalam dagangannya. dan beliau selalu
memberikan barang sesuai dengan seadannya dan terbaik bagi
Konsumennya.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Berprinsip pada nilai Illahi</strong>, Bisnis yang di lakukkan tidak terlepas dari pengawasan Tuhan. Dan menyadarkan manusia sebagai <strong>makluk Illahiyah (berTuhan)</strong>.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Prinsip kebebasan Individu yang bertanggung Jawab, </strong>Bukan bisnis hasil dari Paksaan atau Riba. Yang menjerat kebebasan Individu.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Bertanggung Jawab</strong>, Bertanggung Jawab moral kepada Tuhan atas perilaku Bisnisnya maupun Orang lain/Partner Bisnisnya maupun Konsumennya.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Keadilan dan Keseimbangan</strong>, Keadilan dan
keseimbangan sosial, bukan hanya keuntungan semata tetapi
Kemitraan/bantu membantu di dalam bisnisnya (Win-Win-Solution)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tidak hanya mengejar keuntungan</strong>, dan berorientasi untuk menolong orang lain, Atau WIN Win Solution.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Berniat baik di Bisnisnya</strong>, berniat baik
adalah Aset Paling berharga oleh pelaku Bisnis selain untuk menjadi
terbaik tapi bermanfaat bagi orang lain.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Berani mewujudkan Mimpi</strong>, RasullAllah dari
seorang penggembala Kambing, berniat untuk mengubah hidupnya
menjadi lebih baik lagi, menjadi pedagang, lalu Manager hingga
beliau mewujudkan cita-citanya menjadi Owner (Pemilik perusahaan) dengan
menikahi Siti Khadijah. Beliau adalah Enterprenur Cerdas.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Branding/Menjaga nama baik</strong>, RasullAllah
selalu menggunakan cara ini sebagai Modal Utama, Track Record
sebagai orang Terpercaya (Al Amin), Justru paling di cari dan siapapun
ingin bekerja sama dengannya. Sifat inilah yang Sekarang Langka di
Jaman ini,Tirulah…</span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong><span style="text-decoration: underline;">Cara Merintis Bisnis :</span></strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Fokus dan Konsentrasi</strong>, RasulAllah selalu
Fokus terhadap bisnis yang beliau tekuni, Tidak mengerjakan bisnis
yang satu ke satunya lagi sebelum beliau menyelesaikannya…</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Mempunyai Goal dan rencana yang jelas</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Merintis Bisnis Dari NOL</strong>, kesuksesan
beliau tidak datang dalam satu malam walaupun seorang RasullAllah,
tetapi harus dimulai dari langkah-langkah kecil. Dari seorang
Karyawan/Salles hingga jadi Owner. Dan semua tanpa ada praktek KKN.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tidak Mudah Putus Asa, </strong>beliau Berkata :
Janganlah kamu berdua putus asa dari rizky selama kepalamu masih
bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam keadaan merahtidak
mempunyai baju, Kemudian <strong>Allah SWT</strong> memberikan rizky kepadanya (HR.Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Berusaha Menjadi Trend Center</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Inovatif, </strong>Semua barang yang di Jual Rasul selalu berbeda dari kompetitornya, dengan harga murah tetapi Hight Quality.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Memahami kondisi dan analisa Pasar</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Kemampuan merespon strategi Pesaingnya</strong></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Belajar menguasai pasar, </strong>Dikisahkan Ketika beliau di
Mekkah para pedagang dari kaum Quraisy yang ingin menjatuhkan
Bisnisnya, dengan menjatuhkan Harga dengan tidak Wajar. Tetapi beliau
menerapkan Hukum Suply&Demand, beliau menyiasati dan bersabar.
Hingga semua dagangan para Kompetitornya habis semua.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Rasul baru Menjual Dagangannya karena Rasul Percaya kalau jumlah
Permintaan (Demand) jauh lebih tinggi dari jumlah Penawaran (Supply) di
Kota itu. Tak lama kemudian Rakyat Kota tersebut membeli Barang Dagangan
Rasul dengan Harga Normal, ketika rombongan Pedagang itu pulang Mekkah
gempar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Semua pedagang Rugi akibat banting harga kecuali <strong>Nabi Muhammad SAW</strong> yang untung besar. Itulah kejelian melihat, menganalisis, dan memahami Pasar. Hingga menguasai Pasar yang ada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">· <strong>Mampu Memanagement Organisasi secara Efektif</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">· <strong>Bisa menghilangkan Mental Blocking, </strong>Atau juga yang
di sebut dengan Ketakutan yang Berlebihan dalam menghadapi kegagalan
usaha. Rasul selalu bisa mengalahkan diri sendiri dari hal-hal Negatif
(mujahadah).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">· <strong>Mampu menarik dan meyakinkan pemilik Modal untuk ikut serta dalam bisnis yang dilaksanakannya</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong><span style="text-decoration: underline;">Cara Menjalankan Bisnisnya :</span></strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Bekerja Sama </strong>(bersinergi), Beliau bersabda
“Keberkahan sesungguhnya berada dalam Jamaah. Dan, tangan Allah
sesungguhnya bersama Jamaah”</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Kerja Pintar, Kreatif dan Visioner</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Menerapkan kesepakatan Win-Win-Solution </strong>(Saling menguntungkan, dan tidak ada yang dirugikan)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Bekerja dengan Prioritas</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tidak melakukan Monopoli</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Selalu berusaha dan Tawakal</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tepat Waktu</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Berani ambil Resiko</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tidak menimbun barang dagangan </strong>(ihtikar)<strong>, </strong>Rasul melarang Keras pelaku Bisnis<strong> </strong>dan
menyimpan barang pada massa tertentu, hanya untuk keuntungan
semata. Rasul bersabda bahwa pedagang yang mau menjual barang
dagangannya dengan spontan akan di beri kemudahan. Tapi penjual
yang sering menimbun dagangannya akan mendapat kesusahan (Dalam HR
Ibnu Majah dan Thusiy).</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Profesional di Bisnis yang Di kelolannya</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Selalu Bersyukur di Segala Kondisi</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Berusaha dengan Mandiri, Tekun dan Tawakal</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliaan dalam proses interaksi bisnis</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Melakukan bisnis berdasarkan Cinta </strong>(Passion).</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tidak MenZhalimi (Merugikan Orang lain)</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Rajin Bersedekah</strong></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong><span style="text-decoration: underline;">Cara memasarkan Produk :</span></strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Memasarkan Produk yang Halal dan Suci</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tidak melakukan Sumpah Palsu,</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tidak merpura-pura menawar dengan harga tinggi, Agar orang lain tertarik</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Melakukan timbangan dengan benar</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tidak menjelekkan bisnis Orang lain, </strong>Beliau
bersabda ” Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan
maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain” (HR.
Muttafaq ‘alaih)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Pintar beriklan/Promosi, </strong>Rasul hafal betul
dimana ada Bazaar di suatu tempat tertentu. Sehingga makin banyak
orang mengenal beliau dan barang dagangannya.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Transparansi (keterbukaan), </strong>Beliau bersabda
“Tidak dibenarkan seorang Muslimin menjual satu-satu jualannya yang
mempunyai aib, sebelum dia menjelaskan aibnya” (HR. Al-Quzuwaini)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Mengutamakan pelanggan (Customer Satisfaction)</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Networking (Jejaring) di wilayah lain</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Cakap dalam berkomunikasi dan bernegosiasi (tabligh)</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tidak mengambil Untung yang berlebihan</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Mengutamakan penawar pertama</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Menawar dengan harga yang di inginkan</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Melakukan perniagaan sepagi mungkin, </strong>RasulAllah
mendoakan orang-orang yang pagi-pagi dalam bekerja. “Ya Allah,
berkahilah umatku dalam berpagi-paginya mereka” (HR.Shahr Al
Ghamidi)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Menjaga Kepercayaan pelanggan</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Mewujudkan Win-Win Solution</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Barang Niaga harus bermutu, Murah, Bermanfaat, Mutakhir dan Berkualitas</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Kemudahan dalam hal transaksi dan pelayanan</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Menentukan Harga dengan jelas ketika akad (Deal)</strong></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="text-decoration: underline;"><strong>Cara berhubungan dengan Karyawan :</strong></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Berbagi perhatian kepada karyawan</strong>, Tidak memilih-milih karyawan Istimewa semua sama.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Bermitra Bisnis</strong>, Karyawan dan Majikan seperti hubungan kekeluargan yang kental. Bukan seperti Tuan dan Budak.</span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Memberi gaji yang Cukup kepada Karyawannya</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Memberi gaji tepat Waktu kepada Karyawannya, Sebelum keringat karyawan kering</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Tidak membebani Karyawan dengan tugas diluar kemampuannya</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Karyawan di Wajibkan kerja sungguh-sungguh dengan seluruh kekuatannya</strong></span></li>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong>Sering memberikan Bonus-bonus tambahan di luar gaji pokok</strong></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Contoh di Atas adalah sebagian kecil dari sifat-sifat Suri tauladan <strong>Rasul Allah Muhammad SAW</strong>yang bisa kita Contoh dalam membangun Kerajaan Bisnis Kita, jauh lebih Sukses, berakhlak dan membantu terhadap sesamanya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<strong><em></em></strong></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com37tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-5267243332742672912013-04-30T05:52:00.000-07:002013-04-30T05:52:17.820-07:00TIPS BISNIS DI MULAI DARI BAHASA TUBUH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-t4N6ePXpCAg/UX--WMbHJEI/AAAAAAAAABE/EK1VF-8wgBU/s1600/JABAT+TANGAN.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-t4N6ePXpCAg/UX--WMbHJEI/AAAAAAAAABE/EK1VF-8wgBU/s1600/JABAT+TANGAN.jpg" /></a></div>
<div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span size="1" style="font-size: 13px; line-height: 1.3em;">Bahasa
tubuh penting bagi seorang pengusaha. Bahasa tubuh yang meyakinkan akan
memperteguh pesan yang Anda sampaikan lewat bahasa lisan. Meskipun Anda
tidak bertugas sebagai staf khusus penjualan, di fase-fase awal usaha,
Anda tetap dituntut untuk melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Untuk itu Anda harus menguasai sejumlah bahasa tubuh yang mempertinggi
kemungkinan orang untuk bersedia menjadi pembeli produk dan layanan
Anda. Apa saja bahasa tubuh tersebut? Simak uraian berikut ini.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong size="1" style="font-size: 13px;">Langkah kaki yang bersemangat</strong><br />Saat
Anda berada di dalam lokasi usaha, entah itu toko atau kantor, dan
seorang calon pembeli masuk, jangan malas dan segan untuk berjalan
menghampirinya. Cara berjalan Anda harus menunjukkan semangat dan energi
yang tinggi. Tidak perlu berlebihan tetapi cukup untuk menekankan bahwa
Anda antusias menyambut mereka di tempat Anda. Jika perlu salamilah
orang tersebut sembari bungkukkan badan ke depan sedikit. Kesan yang
akan ditangkap ialah bahwa Anda akan lebih ramah, mudah diajak bicara
dan terbuka.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /><strong size="1" style="font-size: 13px;">Kontak mata</strong><br />Mata
yang mengarah ke lantai atau ke arah lain selain ke wajah dan mata sang
calon pembeli akan membuatnya merasa terabaikan. Dan itu tidak baik
bagi seseorang yang ingin produknya terjual. Fokuskan pandangan mata
Anda ke calon pembeli. Tunjukkan semangat melalui mata Anda yang
berbinar lebar. Sesekali melihat ke arah lain tak masalah, tetapi jika
tanpa sadar Anda melihat ke arah lain berulang kali apalagi dalam waktu
yang cukup lama, Anda akan dianggap tak peduli.</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /><strong size="1" style="font-size: 13px;">Senyum yang lebar</strong><br />Meskipun
suasana hati sedang kacau, jika Anda mau menjual dengan sukses, Anda
harus tetap mampu tersenyum lebar menghadapi calon pembeli. Tak masalah
jika Anda berpura-pura. Anggap saja setidaknya hal itu akan
menggembirakan hati calon pembeli Anda meski nantinya ia belum tentu
membeli.</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div size="1" style="font-size: 13px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /><strong size="1" style="font-size: 13px;">Spontanitas dalam membantu</strong><br />Jangan
menunggu hingga calon pembeli Anda mengalami kesulitan saat mencoba
produk baru Anda yang masih sangat asing baginya. Bantulah ia, misalnya,
membuka pintu mobil yang akan diuji kendara, atau ambilkan barang yang
ia ingin lihat tanpa Anda harus diminta. Bahkan saat Anda harus sedikit
bersusah payah seperti membungkukkan badan saat menyerahkan produk pada
pelanggan yang sedang duduk menunggu. Itu semua menunjukkan kepedulian.
Terlihat remeh tetapi berdampak besar dalam menciptakan kesan positif
yang pada gilirannya akan membantu Anda menjual produk.</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />Orang
lebih banyak terpengaruh bukan karena fitur-fitur atau kelebihan sebuah
produk atau layanan tetapi oleh bagaimana seorang penjual mampu
membujuknya untuk melakukan pembelian. Perasaan yang dirasakan oleh si
calon pembeli saat ia bertemu dengan penjual akan banyak menentukan
keputusannya untuk membeli atau tidak. Disertai dengan kepribadian yang
baik, seseorang akan mampu menjual lebih banyak daripada penjual secara
rata-rata. Siap mempraktikkannya? </span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7310897803309767337.post-38977110415466391232013-04-30T04:55:00.002-07:002013-04-30T04:58:31.213-07:00ARTI BISNIS <div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi" title="Ilmu ekonomi">ilmu ekonomi</a>, <b>bisnis</b> adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen" title="Konsumen">konsumen</a> atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laba" title="Laba">laba</a>. Secara historis kata bisnis dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris" title="Bahasa Inggris">bahasa Inggris</a> <i>business</i>, dari kata dasar <i>busy</i>
yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak
swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan
kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis
mendapatkan imbalan sesuai dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu" title="Waktu">waktu</a>, usaha, atau <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kapital" title="Kapital">kapital</a>
yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan
seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras
dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh
pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau
sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya —
penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha" title="Badan usaha">badan usaha</a>,
yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk
pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan
yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh
komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis"
yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.</span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span><span class="mw-headline" id="Bentuk_dasar_kepemilikan_bisnis"><br /></span></h2>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11321352112082031470noreply@blogger.com0