Electricity Lightning

BANNER

bisnis-satu
picasion bisnis-satu maker

Rabu, 08 Mei 2013

SI ELANG

Ia seorang pengusaha. Tapi Selasa dua pekan lalu, di dalam Toyota Rush berwarna silver yang tengah meluncur di Jalan Dramaga, Kabupaten Bogor, ia bukan cuma pengusaha.

Duduk di belakang sopir yang membawanya ke proyek Griya PGRI di Ciampea, 20 kilometer dari pusat Kota Hujan, ia tampak serius membaca. Ia mempersiapkan diri menghadapi sidang skripsi esok hari, tanpa meninggalkan kegiatan sebagai pengusaha. Ia, Elang Gumilang, 24 tahun, mahasiswa sekaligus Direktur Utama sebuah pengembang perumahan. Dan itu sebuah usaha dengan prestasi mengesankan: berhasil membangun lebih dari seribu rumah sederhana di empat proyek perumahan di Kabupatan Bogor. Bermodal awal Rp. 300an juta, kini nilai proyek Elang Group terbang menembus Rp. 17 miliar.


Elang, sulung dari 3 bersaudara, tidak pernah menyumpal bakat bisnis dan keuletan yang di turunkan oleh ayahnya, H Misbah – kini 58 tahun, yang punya usaha kontraktor kecil-kecilan. Saat belajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bogor, Elang sudah berbisnis: menjual donat. Kegiatan ini baru berhenti, orangtuanya melarang.

Tapi elang, dengan bakat dan kecerdasanya, terus mencari uang, kali ini dengan mengikuti aneka lomba. Elang pernah muncul sebagai juara ke-3 Marketing Games Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia di Universitas Trisakti. Ia juga juara pertama kompetisi Ekonomi SMA Se-Jabodetabek 2003 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan juara pertama Economic Contest di Institut Pertanian Bogor, tahun yang sama. Uang Rp. 10 juta terkumpul. Elang mendapat “tiket gratis” masuk Fakultas Ekonomi & Manajemen IPB.

Di IPB jiwa bisnisnya berkembang lebih mekar. Pada tahun pertama, Elang menjual sepatu berbekal katalog, ia menawarkan sepatu dari satu asrama ke asrama mahasiswa di Kampus Biru itu. Ia juga pernah menjual lampu. Miyak goreng adalah dagangan selanjutnya “Saya sempat diajak, “Kata Roni Jayawinangun, sahabat Elang.

Memasuki tahun ke-3, Elang dan 12 kawannya membuka khursus Bahasa Inggris, English Avenue, di kampusnya dengan modal Rp. 21 juta. Elang menjadi direkturnya. Sambil mengisi waktu luang, dia menyambi menjadi tenaga pemasaran salah satu perusahaan property di Bogor. Tak ada Gaji, hanya mendapat komisi jika berhasil menjual rumah.

Berbekal pengalaman menjadi salesman pengembang, Elang nekat berbisnis sendiri. Pada 2005, pengemar traveling itu mencoba ikut tender rehabilitasi sekolah dasar di Jakarta. Nasib baik. Proyek senilai Rp. 160 juta digenggamnya. Ia makin percaya diri mengeluti dunia propeerti,. Pada 2006, di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, dia mengubah akta perusahaan yang hampir tutup menjadi Elang Group. Tanah nganggur  milik sebuah instansi di cinangneng Kabupaten Bogor, di liriknya. Sayang, modalnya cekak. Bank juga enggan mendanainya. Tak menyerah, Elang mengajak 5 kawannya dan terkumpul duit Rp 340 Juta.

Lantas dia membujuk Bank Tabungan Negara (BTN) bekerjasama menyediakan kredit kepemilikan rumah sederhana bersubsidi (KPRS) bagi masyarakat berpenghasilan dibawah Rp 2,5 Juta. Deal, BTN setuju. Pada 2007 Elang Group menjual rumah. Harganya mulai Rp 25 Juta (Tipe 21/60 berbungan 4,5% per tahun dan maksimal Rp 45 Juta (Tipe 36/72 ) Berbunga 7,5% per tahun. Cicilannya Rp 25-90 ribu per bulan.

Proyek perdana  Elang Group di perumahan Griya Salak Endah itu berhasil. Sebanyak 450 unit rumah terjual. Pembelinya buruh, pedangan, tukang tambal ban, dan guru. Saya tergerak menyediakan rumah murah karena banyak orang kecil kesulitan membelinya, ujar Elang.



0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More